Aya termangu saat Alfian menariknya, tapi beberapa saat kemudian ia tersadar dan menyentak tangannya hingga genggaman Alfian terlepas. Aya menatap tajam dan berbalik hendak kembali ke atas panggung, tapi secepat itu juga Alfian kembali meraih tangannya dan menarik tangan Aya kembali. “Kamu gila, ya!” pekik Aya. Alfian tidak lagi berkata. Kali ini dia menggenggam pergelangan tangan Aya sangat kuat hingga Aya sedikit kesakitan. “Lepasin!” pekik Aya. Kejadian itu jelas menarik perhatian semua orang, termasuk Kevin. Ia kini benar-benar bingung melihat Alfian. Dua orang petugas keamanan pun menghadap padanya. “Apa sebaiknya lelaki itu dibawa keluar?” tanya sang petugas. Kevin mengangkat telapak tangannya, lalu menggeleng. “Biarkan saja. Dia itu teman saya.” Dua petugas itu beranjak perg