"Permisi, Pak. Nyonya Veranda ingin menemui Anda," lapor sekretaris Leon "Uhm, ya. Suruh dia masuk." Tak lama, Veranda menghadirkan presensi ke ruangan Leon. "Ve, bukankah pertemuan kita siang nanti?" Leon bangkit dari posisi duduk di kursi tunggal. Memang seingatnya ia memiliki janji dengan partner bisnisnya itu, tetapi janji tersebut terjadwal di jam makan siang. Sementara itu, sang janda yang biasanya berperangai ceriwis dna juga berisik kini mendadak tak banyak mengeluarkan kata bahkan hanya diam disertai wajah murung di hadapan Leon. "Ve, kau baik-baik saja?" tanya Leon khawatir menyadari sikap tak biasa sang puan. "Uhm, iya." Bohong. Veranda sebenarnya sengaja datang untuk sekadar ingin berbagi gusar perihal peristiwa pagi ini di rumah mantan suaminya. Namun, entah meng

