"Sayang, kau bercita-cita ingin memiliki anak berapa?" "Jika kujawab apa kau bersedia?" tanya balik Theo. "Hmm, selama aku mampu, akan kuupayakan." "Hmm, bolehkah sepuluh?" Olivia spontan tercengang dan langsung menoleh ke arah suami tepat di sebelahnya. Theo menjawab begitu enteng jumlah anak yang tidaklah sedikit. "Hahaha, aku bergurau, Sayang. Bagiku, Alaska sudah lebih dari cukup. Aku tidak ingin kau trauma karena proses lahiran." Bahkan sampai usia pernikahan limat tahun, Theo masih mengingat betul proses kelahiran pertama kali istrinya yang penuh dengan drama pertaruhan nyawa. Meski Theo menginginkan banyak keturunan dikarenakan berasal dari keluarga sedikit sibling, akan tetapi keputusan Olivia lebih penting baginya sebab istrinya lah yang akan menanggung kesusahan hamil dan
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


