Jantung Yang Hampir Terlepas.

1204 Kata

"Ada apa ribut-ribut!" Suara Vasko menggelegar, menyayat udara seperti kilat yang membelah langit malam sebelum badai. Tangan yang semula terangkat, hendak mencabik pipi Selin, kini terhenti di udara, lalu gemetar sebelum perlahan diturunkan. Wajah pamannya, yang biasanya dipenuhi dengan kesombongan, kini pias, seakan darahnya tersedot oleh rasa takut yang tiba-tiba menyergap. Pamannya menunduk, melangkah mundur, dan bersembunyi di belakang tubuh kakaknya—ayah Vasko sendiri—seperti anak kecil yang tertangkap basah mencuri permen. Sementara itu, sang ayah, meski masih mencoba menyunggingkan senyum, tak bisa menyembunyikan gugupnya. "Kamu kembali?" tanyanya dengan suara yang dipaksakan untuk terdengar ramah, namun getaran halus di ujungnya mengkhianati perasaannya yang sebenarnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN