Sebuat Perdebatan.

1102 Kata

"Katakan padaku, sayang... apa hukuman yang pantas untuk seorang penyusup?" Bisik Vasko di telinga Selin dengan suara yang begitu pelan, namun nyaris seperti petir yang menyambar jantungnya. Napasnya hangat, nyaris membakar kulit Selin yang tiba-tiba menjadi sedingin salju. Jarak mereka terlampau dekat—terlalu dekat—hingga tak ada ruang tersisa untuk logika. Selin mematung seperti arca batu yang dilukis ketakutan. Sorot matanya membola, bibirnya menggigil. Gadis itu tak pernah menyangka, bahwa sosok yang selama ini hanya dilihatnya dari kejauhan, kini begitu nyata dan menatapnya seolah ia miliknya. "Ma-maaf, Tuan... saya telah lancang... saya hanya—" Kata-kata itu terhenti. Seperti terhisap ke dalam ruang hampa. Karena detik berikutnya, Vasko telah menghapus seluruh jarak di antara mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN