Si Pengacara Tampan.

1191 Kata

“Datang pagi-pagi tanpa permisi, apakah itu pantas?” Suara itu dingin, namun terukur. Bagaikan embun pagi yang jatuh tanpa suara, namun mampu membuat tubuh menggigil. Vasko datang dengan langkah tenang, seolah tanah yang dipijaknya tahu persis siapa yang tengah berjalan di atasnya. Tatapannya—tajam seperti bulan sabit di malam tanpa bintang—mendarat tepat ke arah dua sosok di depannya. Tangan-tangannya diselipkan ke dalam saku celana, menciptakan aura dingin dan tak tergapai. Ia berhenti. Dan dunia seakan ikut menahan napas. Selin kini berdiri di antara dua pria yang seolah memancarkan gravitasi masing-masing. Dua kutub yang berbeda, namun sama kuatnya dalam menyihir udara di sekitar mereka. "Aku ke sini untuk menemui Selin," suara Langit meluncur tenang, seperti angin lembut yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN