Malam Yang Panjang.

1018 Kata

Malam menurunkan tirainya dengan anggun. Langit kelam dihiasi bintang-bintang pucat yang seolah terlalu jauh untuk dijangkau, seperti harapan yang tergantung di benak seorang gadis di balkon sebuah mansion megah. Selin duduk diam di ayunan akar kayu yang melingkar anggun di sudut balkon. Angin malam berembus lembut, membelai rambutnya yang panjang, mengusap pipinya yang masih terasa hangat oleh perasaan yang tak mampu ia beri nama. Tapi pikirannya tetap kembali ke suara Vasko—kata yang singkat, namun menggema seperti palu yang memecah beling keyakinannya. “Kenapa aku sedih sih…” gumamnya lirih, seolah bertanya pada bayangan dirinya sendiri. “Aku memang seorang bunga kampung. Aku berasal dari kampung. Tuan Vasko tidak salah…” Suaranya menggantung di udara, ringan tapi tajam. Ia tersenyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN