Perasaan apa ini

946 Kata

Vasko melangkah cepat, sepatu hitamnya bergema di sepanjang lorong marmer mansion yang megah itu. Detik-detik terasa lambat, seakan dunia pun menunduk memberi jalan pada seorang pria yang sedang membawa bara rindu di dadanya. Langkahnya lebar dan pasti, seolah tak sabar untuk segera memeluk kehangatan yang kini tumbuh dalam rahim seorang gadis sederhana, yang entah sejak kapan telah mengisi ruang-ruang hatinya yang selama ini sepi dan kosong. "Di mana Nona?" tanyanya, tanpa basa-basi, saat melihat Karlota berdiri di sisi ruang tengah. "Nona? Siapa?" Karlota mengerutkan dahi bingung. "Apakah Nona Soraya kembali ke sini?" Vasko menghentikan langkahnya. Tatapannya tajam, dingin seperti musim dingin di pegunungan tinggi. "Soraya tidak akan pernah ke sini lagi. Dan tidak akan pernah." Suar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN