Keadaan mansion sedang benar-benar berkabung. Aroma dupa menyelimuti udara, menciptakan suasana sunyi yang seolah membekukan waktu. Semua orang berkumpul di aula utama, tempat jenazah sang kakek terbaring tenang di atas ranjang kayu tua, tertutup kain putih bersih. Hanya suara helaan napas pelan dan bisik-bisik duka yang terdengar, mengalun lirih seperti doa yang tak putus. Seluruh kolega kakek datang memberi penghormatan terakhir. Beberapa dari mereka tampak tulus menangis, namun tak sedikit yang hanya menghadirkan duka dalam wajah yang dibuat-buat. Di antara kerumunan itu, hadir pula bibi dan ibu mertua Selin yang anggun dalam balutan pakaian berkabung, menyapa beberapa tamu dengan ekspresi sopan tapi berjarak. Ayah dan paman Vasko pun datang. Seperti biasa, mereka membawa aura penuh mi