21. AKU TIDAK SUKA SARAPAN.
Ivory terduduk setelah ia sudah sampai di Delam kamarnya dan segera memakan mie instan buatannya sendiri masih dengan bibir yang merutuki tindakan Lucas yang begitu sangat menggangu bagi Ivory, gadis itu bahkan sesekali menghentakkan kakinya kesal mengingat tindakan Lucas yang nyatanya berhasil menghantarkan kegugupan di hatinya. "Aish pria sialan itu!" Ivory menghentikan makannya sejenak dan ia meraih air botol minum yang telah ia bawa dari pantry ia segera meminumnya dan disaat pikirannya telah terbuka ia dibuat terkejut karena ia teringat botol minum ini bekas Lucas.
"Wtf!" Ivory bahkan sudah mendirikan tubuhnya dan menatap botol minuman di tangannya dengan tatapan yang sangat aneh.
"I-ini bekas Lucas?!" sentaknya pada diri sendiri.
"Astaga artinya aku dan Lucas sudah?! Sudah! Hell!" Ivory bahkan menutup wajahnya sendiri dan menatap horor pada botol air yang sudah ia letakkan di atas nakas.
Ivory menghentikan makannya dan segera turun kembali dari kamarnya di lantai dua menuju ke pantry untuk meletakkan bekas mie instan dan juga botol air mineral yang sudah masih di tatap horor oleh mata indahnya. Ivory niatnya akan kembali ke kamar tapi langkahnya terhenti saat jarum jam menunjukkan pukul setengah empat pagi. Ia segera kembali ke posisi awalnya di dalam pantry dan memutuskan untuk membersihkan sisi pantry sekaligus menyiapkan sarapan untuk Lucas.
Sementara di kamar utama, Lucas yang baru saja terbangun saat pukul enam pagi pun terbangun, ia mendudukkan tubuhnya di atas ranjang dan menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang. Pria itu menatap ke sekitar kamarnya dan ia menatap sisi malas dan menemukan ponselnya. Pria itu meraih dan memeriksa ponselnya, ada tiga email yang masuk ke ponselnya tersebut dan semuanya dari Daniel Beck. Dan semua email itu berisi tentang rencana Daniel untuk bertemu dengan Lucas. Pria itu membaca deretan kalimat yang ada di email yang Daniel kirimkan dan senyumnya perlahan mengembang, bukan karena ia bahagia melainkan karena ia mendapatkan satu titik untuk semakin dekat dan mengelabui Daniel. Ia tentu bukan manusia yang bersih dari dosa, Lucas adalah pria yang bisa bertindak melampaui batas apabila memang diperlukan, seperti saat ini, ia akan membuat Daniel percaya seratus persen padanya sedangkan dirinya tak akan membeberkan semuanya pada Daniel. Licik memang, tapi itu adalah cara kerja di bisnis underground yang sudah lama Lucas jalani dan terbukti bisa membuatnya menjadi mafia yang cukup berpengaruh di dunia gelap.
Merasa urusannya dengan Daniel sudah selesai, Lucas pun segera menjalankan kakinya untuk membersihkan diri setelah selesai ia segera menuju ke walk in closet untuk mengganti bajunya dengan kemeja dan jas yang formal karena Lucas akan ke kantor hari ini, ia merubah niatan hidupnya yang dimana setelah menikah dengan Moonlight, ia akan curi mungkin dua minggu untuk honeymoon tapi nyatanya ia justru menikah dengan gadis aneh macam Ivory, jadi dari pada ia membuang waktu dua minggu bersama dengan gadis itu lebih baik ia bekerja dan menyelesaikan semua urusan kantornya dengan baik, setidaknya itu bisa membuatnya merasa waras kembali setelah berjauhan dengan Ivory, karena jujur saja setelah berdekatan terus dengan Ivory bukannya ia merasa senang atau merasa suka pada gadis itu. Namun, sebaliknya, Lucas justru merasa sangat terganggu dan sangat kesal setiap berdekatan dengan Ivory. Meskipun sekali lagi Lucas tak munafik dan mengakui kecantikan Ivory tapi tetap saja, otak gadis itu kurang di mata Lucas!
Setelah ia siap dengan penampilannya, Lucas menyampirkan jasnya di lengan, dan tangannya dengan terampil mengambil salah salah satu koleksi jam tangannya yang mahal, ia memakainya di pergelangan tangan dan setelah dirasa semuanya telah siap ia pun segera berjalan keluar dari kamar utama yang ia te.lati dan berjalan menuju lift untuk turun ke lantai dasar.
Sesampainya di lantai dasar, Lucas langsung di hadiahi oleh aroma wangi ya h menggugah selera dari arah pantry, Lucas yang memang tak pernah sarapan saat pagi pun merasa sedikit janggal, tetapi Lucas tak ambil pusing dan ia segera berjalan menuju ke pintu utama untuk keluar dari mansion besarnya dan berangkat bekerja. Tapi langkah kaki Lucas memelan dengan sendirinya, ia menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar suara langkah kaki dari arah sampingnya. Dan tebak, apa yang membuat langsung menghentikan kakinya. Ivory, ya gadis itu yang membuat perhatian Lucas langsung memusat. Pria itu membalikkan tubuhnya dan menelisik apa yang dilakukan oleh gadis itu.
Mata Lucas menatap tajam pada Ivory, ia terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu, mulai dari Ivory yang menuangkan air minum di gelas yang ada di atas meja makan dan saat gadis itu memindahkan makanan dari arah pantry ke atas meja makan. Tapi, fokus Lucas akhirnya bisa terkumpul kembali, ia segera membalikkan tubuhnya dan berniat berjalan keluar dari pintu.
Tapi sekali lagi langkah Lucas terhenti kala namanya di panggil oleh suara yang sangat familiar di telinganya. "LUCAS!!" teriak Ivory dari arah pantry.
Lucas langsung terdiam dengan mata yang berubah datar, ia memutar bola matanya. Hell! Baru satu hari gadis itu tinggal di dalam mansionnya tapi ia sudah membuat keributan seperti ini. Ia berteriak dengan sangat kencang seakan ini adalah hutan.
Lucas dengan gerakan secepat kilat langsung membalikkan tubuhnya dan ia menatap Ivory dengan tatapan horornya. Sayang sekali tatapan tajam dari Lucas nyatanya tak berdampak sedikitpun pada Ivory, gadis itu justru tengah sibuk menggelung rambutnya menjadi satu dan ia menatap Lucas dengan tangan yang ia lipat di depan d**a. "Apa? Kenapa menatapku seperti itu? Aku cantik? Aku tau," ucap Ivory dengan tingkat kepercayaan dirinya yang berada di atas rata-rata.
Lucas yang mendengar gadis itu berkata dengan seenaknya langsung berdecih. "Kau ini pernah berkaca atau tidak?" tanya Lucas dengan alis ya g terangkat satu berniat menyindir Ivory tapi Lucas kembali di buat cengo saat mendengar balasan Ivory.
"Ya tentu bahkan sebelum aku turun ke pantry tadi aku berkaca terlebih dahulu, tak ada yang salah dengan diriku aku cantik, dan aku tau itu," balas Ivory dengan sangat bangga dan ia sangat percaya diri.
Lucas memutar bola matanya sekali lagi menghadapi tingkat kepercayaan diri Ivory yang sudah tingkat dewa, padahal di atas Ivory masih ada wanita lain yang bertahta di hati Lucas dan itu adalah Moonlight, jadi saat masih ada nama Moonlight yang terpatri di hatinya maka ia tak akan mengakui wanita lain sebagai wanita paling cantik di dunia. Camkan itu!
"Kau butuh seorang psikolog, aku yakin kau sudah gila!" sentak Lucas menohok.
Tapi Ivory hanya mengangkat kedua bahunya bersama kemudian berjalan mendekati Lucas. "Dari pada kau berkata tentang psikolog, lebih baik kita sarapan bersama. Aku sudah siapkan semua menu sarapannya dari tadi pagi, kau harus ikut sarapan bersama," ajak Ivory tulus.
"Aku tak suka sarapan," tolak Lucas dengan spontan menjawab ajakan dari Ivory.