20. SENANDUNG.
Tiga jam sudah Lucas habiskan berdiam di ruang kerjanya dan saat ia akan berjalan menuju kamar utama untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah, ia justru mulai merasakan rasa haus yang menyerang lehernya. Lucas pun segera memasuki lift untuk ke lantai bawah dan menuju pantry tentu saja untuk mencari air. Tetapi langkah kaki Lucas terhenti dan telinganya spontan menahan saat mendengar seseorang sedang bersenandung di dalam pantry.
Lucas mengernyit heran, pria itu melirik jam tangannya dan waktu menunjukkan pukul tiga dini hari. Lucas kebingungan, siapa yang bersenandung di tengah malam seperti ini?!
Karena rasa penasaran yang nyatanya tak dapat lagi Lucas bendung, pria itu pun segera mempercepat langkahnya tapi masih terlihat hati-hati biar bagaimanapun pun Lucas adalah seorang mafia dan pasti banyak sekali musuh yang ingin membunuhnya oleh karena itu Lucas harus terus fokus bahkan di dalam tidurnya sekalipun!
Tapi langkah kaki Lucas perlahan terhenti kala melihat siluet wanita yang sedang membelakangi tubuhnya dan suara senandung itu tak juga berhenti meski Lucas sudah berada di dalam pantry sekalipun.
"Send my live to your new lover ...." Sedangkan Ivory yang sedang membuat mie instan pun tak berhenti bersenandung, tentu saja ia suka bernyanyi karena selama ia sudah Tan tinggal dengan sang Mommy ia merasa kesepian oleh karena itu saat ia merasa lapar di malam hari ia akan diam di pantry dengan bersenandung atau bahkan memutar musik dari ponselnya. Tapi karena ini masih mansion baru untuknya oleh karena itu Ivory hanya bisa bersenandung dan berharap agar ia tak ketakutan.
Ivory masih sibuk dalam urusannya tanpa gadis itu ketahui bahwa kini Lucas sudah berdiri dengan tegap dengan menyilangkan kedua lengannya tepat di belakang tubuh Ivory. "Ekhm!" Lucas berdegem menyadarkan Ivory dari kesibukannya sendiri.
Ivory yang mendengar deheman pun membelalakkan matanya, tangannya spontan bergetar hebat ia ketakutan bahkan bahunya sudah terlihat menggigil. Lucas yang melihat perubahan tubuh Ivory pun mengangkat satu alisnya, ia kebingungan kenapa gadis di depannya ini justru bergetar ketakutan?
"Maaf kan aku tuan hantu, aku tak sengaja membangunkanmu, aku hanya lapar dan membuat mie instan, apa aku salah? Em, mungkin suaraku tidak enak jadi kau terganggu dan datang ke sini, aku janji tak akan mengulangi nyanyian ku lagi, aku berjanji!" Ivory bahkan mengangkat dua jarinya membentuk peace di atas kepalanya.
Sedangkan Lucas yang disebut hantu pun menggerutu sebal tanpa bersuara, tapi sedetik setelah itu ia kembali berdehem. Ivory yang mendengar deheman itu kembali pun semakin menggigil ketakutan. "Astaga Tuan Hantu, kan sudah aku katakan aku tak sengaja aku hanya kesepian dan takut jika sendirian oleh karena itu aku bersenandung, maafkan aku ya." Ivory benar-benar di luar akal sehatnya saat ini, ia ketakutan dan tak tau harus berbuat apa selain diam dan tak menolehkan kepalanya ke belakang.
"Beraninya kau menyebutku hantu?!" tanya Lucas dengan disertai sentakan tajam dari pria itu sendiri.
Sedangkan Ivory yang mulai merasa kenal dengan suara tersebut kembali membuka matanya lebar, dan ia membalikkan tubuhnya kasar. Benar saja, di belakang tubuh Ivory saat ini terlihat Lucas yang tengah berdiri dengan menyilangkan tangannya di depan d**a, jangan lupakan wajah arogan pria itu yang sepertinya sudah di setting terpasang selamanya!
"Hi, hehehe." Ivory hanya mampu terkekeh tanpa sebab, ia menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal karen ia tak tau harus bagaimana membalas ucapan Lucas barusan.
"Sedang apa kau?" tanya Lucas ketus.
Ivory terdiam sebelum ia tersadar dengan pertanyaan Lucas dan menatap ke arah kiri dan kanannya. "Aku lapar jadi aku buat mie instan," ucapnya dengan seringai persis orang bodoh.
"Bukankah kau sudah makan banyak di pesta tadi?" tanya Lucas tapi sirat akan sindiran, tentu saja tak digubris oleh Ivory karena jika sudah menyangkut urusan perut Ivory tak dapat menolaknya sama sekali.
"Ya aku juga tak mengerti yang jelas aku lapar dan aku ingin makan jadi aku ke pantry."
"Bagaimana bisa kau temukan pantry?" tanya Lucas persis seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi tahanannya.
"Sebenarnya aku sudah tersesat tiga kali di lantai bawah sebelum aku menemukan letak pantry yang sebenarnya, ya kau tau sendirilah mansion mu ini sangat besar dan aku baru di sini kurang dari rua hari jadi wajar bukan jika aku tersesat di dalam mansion mu ini? Ku rasa itu bukan hal yang aneh jadi kau tak bis amenyalahkan ku."
Lucas terdiam beberapa detik sebelum ia mengangguk dan melewati tubuh Ivory, ia menuju ke lemari pendingin untuk meraih air mineral dan meminumnya hingga tersisa setengah botol. "Kau mau mie instan tidak?" tawar Ivory tulus.
Lucas menghentikan acara minumnya dan ia menolehkan kepalanya ke arah Ivory, ia menggelengkan kepalanya dan menatap gadis itu dengan datar dan tajam. "Kau sudah letakkan racun di dalam sana?" tuduh Lucas yang tentu saja membuat Ivory terdiam dengan mulut yang terbuka. Hell! Ia sudah susah payah membuat mie ini lalu ia menawarkannya dengan tulus kepada pria tak bermoral di depannya ini, dan lihat tanggapannya! Ia justru dituduh akan meracuni pria itu! Dasar tak ada adab!
"Hei perhatikan ya ucapan mu itu!" peringat Ivory tapi Lucas tak membalas ia hanya diam dan memutar tubuh kemudian berjalan sangat pelan menuju dinding dengan tubuh Ivory yang berada di bawah kuasanya.
Ivory terdiam ia tak bisa melakukan apapun saat tubuhnya di giring ke belakang dan menabrak dinding yang keras di belakang tubuhnya. "Sst," adu Ivory sedikit kesakitan aat punggungnya bertabrakan dengan dinding itu lumayan kasar.
Tapi Lucas tak menanggapi rasa sakit yang Ivory adukan, ia masih sibuk memojokkan Ivory hingga tak bisa lagi Ivory menggerakkan tubuhnya dan di saat itulah Lucas menumpukkan satu lengannya tepat di sebelah kiri Ivory, sedangkan wajah Lucas di dekatkan di sisi kanan gadis itu. "Kau merasakan sesuatu?" bisik Lucas tapi Ivory menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"B-bisakah kau mundur sedikit?" pinta Ivory dengan suaranya yang bergetar.
"Bagaimana dengan tawaran A romantic first night, dari mu itu. Apa masih berlaku?" tanya Lucas masih dalam bisikan dan nada suaranya yang rendah. Yang tentu saja semakin membuat tubuh Ivory meremang seketika. Bahkan matanya tak juga normal.
"Tidak! Aku hanya bercanda!" tanggap Ivory cepat menolak pertanyaan dari Lucas.
Dan dengan gerakan secepat kilat Ivory mengangkat lututnya hingga mengenai bagian sensitif dari Lucas hingga membuat pria itu seketika mengadu kesakitan.
"Argh sialan!"
Dengan napas yang memburu hebat, Ivory segera meraih air mineral yang semula di ambil oleh Lucas dan ia meraih piring berisi mie instan buatannya kemudian berjalan akan keluar dari area pantry, tapi sebelum benar-benar keluar Ivory terlebih dahulu meninggikan suaranya agar Lucas dengan apa yang ia katakan. "Dasar pria tak bermoral super m***m!"