Alex terkejut mendapati Lady Annabet sudi mengunjungi kamarnya, karena tiba-tiba saja wanita itu sudah berdiri di ambang pintu menunggu persetujuan Alex yang masih merasa aneh.
"Masuklah Lady," kata Alex kemudian," apa ada yang bisa ku bantu ?" sepertinya pertanyaan itu masih cukup wajar untuk menyambut tamu yang terasa asing.
"Maaf tak seharusnya aku mengadu pada Anda, tapi sungguh aku tidak tau lagi kepada siapa aku harus bercerita," kata sang lady saat berjalan mendekati Alex.
Lady Annabet memang nampak kurang sehat belakangan ini, tapi apa mungkin ada hubungannya denga semua itu.
"Katakan saja Lady, siapa tau aku bisa membantumu," meskipun selama ini mereka tidak cukup akrab tapi rasanya tetap cukup sopan untuk menawarkan bantuan.
"Sepertinya aku sedang hamil,"bibir Lady Ana sedikit bergetar saat mengatakannya.
Mata Alex seketika membulat dan hanya menyaksikan wanita muda itu kembali mengusap air matanya ketika mulai terisak.
Spontan pikiran Alex langsung tertuju pada James Winston, "Apa semua itu ada hubungannya dengan Lord Winston ? " tebak Alex, seolah tak memerlukan jawaban karena Lady Annabeth sudah kembali terisak-isak tanpa jeda.
" Oh, dosa apa yang menimpa keluarga ini."
"Maaf, seharusnya aku tidak bercerita pada Anda."
"Apa Lord Winston mengetahuinya? "
"Aku tidak berani bicara pada siapapun."
"Tentu" ... "tapi kurasa ayah dari anak itu tetap harus tau."
"Aku tidak berani," Lady Ana menggeleng.
"Lalu apa rencana Anda Lady?" tanya Alex bingung, "kehamilan jelas bukan sesuatu yang bisa Anda sembunyikan selamanya."
"Mungkin aku akan meminta ijin untuk mengunjungi keluargaku di Utara, hanya mereka yang bisa membantuku."
Alex coba berpikir keras untuk menentang kewarasannya, sungguh dia masih ingin marah tapi apa daya mereka sendiri yang sangat ceroboh dan tidak bertanggungjawab, tapi sekarang mau tidak mau kenapa dirinya harus ikut memikirkan nya juga. Hidup sering kali tidak adil pada dirinya dalam hal seperti ini.
*****
Mereka berlima duduk dalam satu meja menikmati menu sarapan pagi yang dihidangkan koki terbaik keluarga Harrington. Tadi malam ternyata James Winston kembali menginap, dan bisa dipastikan bibi Mary pasti akan menghidangkan seluruh menu favorit keponakan kesayangannya di meja makan. Namun Alex sepertinya tetap samasekali tak bernafsu untuk menyentuh makanan apapun.
"James kenapa kau tidak menunggu sampai awal bulan depan, bukankah kau bisa berangkat bersama pamanmu?"
"Maaf Bibi sepertinya aku sudah cukup menunda waktu ke berangkatkan ku."
"Oh, sayang sekali, padahal bibi pikir kau masih bisa mendapatkan satu kesempatan dansa di awal musim ini."
James hanya coba tersenyum untuk menghibur bibinya, saat tiba-tiba Lady Annabet beranjak dari tempat duduknya. Wanita itu seperti sedang tersendak dia gugup memegangi perutnya.
"Anda nampak tidak sehat Lady?" tanya Lady Marry terdengar khawatir.
"Maaf Ma'am sepertinya saya harus kebelakang."
Mereka berempat menyaksikan Lady Annabet pergi terburu -buru masih sambil memegangi perutnya. Saat itu juga Alex berpaling untuk menatap Lord Winston dari tempat duduk nya, dan bangsawan itu nampak sama sekali tak terganggu dengan menu sarapan paginya.
"Maaf Bibi, bisakah aku membantu lady Ana sepertinya dia memang kurang sehat?"
Justru baru kali ini James ternyata mendongak meletakkan garpu di tangan kananya untuk menilai keseriusan Alex, entahlah mungkin karena dipikirnya selama ini mereka tidak seakrab itu untuk saling peduli.
"Habiskan saja sarapanmu, sudah ada pelayan yang akan membantunya, Bibi tidak mau kau ikut sakit menjelang debut pertamamu," kata bibi Marry, membuat Alex terpaksa mengurungkan niatnya.
Gadis itu susah kembali duduk melirik James sekilas dan mulai marah pada dirinya sendiri, kenapa harus serepot ini bukankah seharusnya pria itu yang seharusnya lebih mencemaskannya.
Akhirnya mereka berempat tetap melanjutkan sarapan pagi seolah tidak terjadi apa-apa, dan tidak ada yang berani pergi lebih dulu sebelum paman dan bibinya beranjak lebih dulu.
Setelah paman dan bibinya pergi, Alex sengaja menunggu diam di meja makannya, sepertinya Lord Winston cukup tau diri jika gadis itu sedang menunggunya.
Alex menatap pemuda di depannya, saat mulai bicara.
"Jadi apakah Anda akan kabur dari tanggung jawab Anda? "
"Apa maksud Anda Lady? " jawab James cukup tenang.
"Jangan pura-pura bodoh Lord Winston!"
"Bagaimanapun aib yang kalian buat tidak akan bisa di sembunyikan selamanya."
"Aku semakin tidak mengerti tentang apa tuduhan Anda itu, Lady?"
"Pertanggung jawabkan semua perbuatan anda My Lord, bagaimanapun anak itu tak berdosa."
"Sungguh apa maksudmu ?" James tetap berusaha tenang.
"Walaupun Lady Ana tidak akan pernah mengatakannya pada Anda, bukankah seharusnya Anda cukup peka sebagai ayah dari bayi yang sedang di kandungnya! "
"Omongkosong apa lagi ini! "
"Bersikaplah seperti seorang pria James, atau kau akan membiarkan nya mengasingkan diri ke Utara untuk melahirkan anakmu."
"Aku tidak tau hal dusta apa yang dikatakannya padamu tapi aku berani bersumpah aku tidak ada hubungannya dengan siapapun ayah dari bayi itu."
"Jangan coba membela diri, ingat aku melihat sendiri saat kalian bersama, dan aku akan bersaksi di depan paman dan bibi jika itu di perlukan."
"Omong kosong! " James bangkit setelah menggebrak meja di depannya dengan rahang mengeras, Alex berusaha tak bergeming dan membiarkan Lord Winston beranjak pergi membawa kemurkaan nya. Alex hanya berharap mereka bisa menyelesaikan masalah yang sudah mereka buat.
*****
"Katakan padaku permainan apa lagi ini! " kemarahan James bukan tanpa alasan saat mendatangi kamar Lady Anna dengan berisik, bahkan dia tak peduli jika hal itu bisa jadi rumor baru di keluarga Harrington.
"Maaf James aku tidak bisa berbuat banyak, kau tau aku mencintaimu."
"Kau pikir kau bisa mendapatkanku dengan cara seperti ini !"
"Entahlah, aku sangat mencintaimu sampai aku tidak rela melihatmu mendekati gadis lain."
"Apa maksudmu? "
"Aku tidak bodoh James, aku tau kau menyukai keponakan bibimu itu."
"Omong kosong !" Lord Winston nampak begitu murka.
"Kau bisa saja coba membohongi semua orang, bahkan dirimu sendiri, tapi lihatlah kau tidak pernah bertingkah seperti itu. Memang sejak kapan kau begitu rajin mengunjungi paman dan bibimu, bahkan kau memerlukan waktu dua tahun hanya untuk berbelasungkawa atas sepupumu."
Bisa jadi itu benar dia sendiri juga tidak mengerti kenapa bahkan dirinya rela menunda-nunda kepergiannya sampai sejauh ini, bahkan setuju menginap hanya karena mendengar gadis itu sedang kurang enak badan, benar-benar hal bodoh yang tidak harus dia lakukan.
"Akui saja sampai kapan kau akan terus mengejarnya, apa sampai kau mendapatkannya di ranjangmu seperti gadis-gadismu yang lain?"
"Semua itu bukan urusanmu!" tegas James.
"Kenapa, kenapa harus dia, gadis yang telah merampas seluruh kesempatan yang seharusnya menjadi milikku, lihatlah bahkan sekarang dia sudah merampas hatimu juga."
"Dengar, aku bukan milik Anda Lady dan bukan milik siapapun !"
Tak banyak bicara Lord Winston kemudian pergi begitu saja setelah membanting pintu.
James tidak habis pikir bagaimana wanita yang pernah dicintainya itu bisa begitu licik dengan memanfaatkan dukungan Lady Alexsa, yang jelas membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa kali ini.
Gadis itu menatapnya, begitu marah dan percaya diri dengan kesimpulannya, James sadar dirinya memang tidak memiliki kesempatan menyangkal apapun kecuali hanya akan menciptakan pertengkaran baru di antara mereka yang tidak akan berguna.
"Pergilah James aku tidak ingin melihatmu," tolak Alex begitu James berniat menghampirinya.
"Anda boleh tidak mempercayaiku Lady, dan aku memang akan pergi setelah ini, tapi sebelumnya dengarkan aku."
"Tidak, silahkan Anda pergi sekarang juga Lord winston," usir Alex sekali lagi membuang pandangannya ke arah pintu utama keluarga Harrington yang sudah terbuka lebar.
"Baiklah," bagaimanapun dia pria yang masih punya harga diri, "maaf sudah mengganggu harimu My Lady, James mengecup punggung tangan Alex kemudian mengundurkan diri dengan terhormat.
*****