Elang duduk di teras rumahnya, di pangkuannya sudah ada buku-buku rumus fisika yang akan dia gunakan untuk persiapkan olimpiade beberapa minggu lagi. Pemuda itu mengernyit dalam, memijat pangkal hidungnya yang berdenyut keras. "Huft .... " helaan napas panjang terdengar begitu frustasi dan berat. Seolah beban yang ditanggungnya begitu besar. "Mbak, Ibu butuh uang buat biaya sekolah Jeni. Apa Mbak udah gajian?" "..." "Oh, yaudah gak papa. Biar Ibu pinjem ke tetangga dulu." "..." "Iya Mbak, kamu gak usah merasa bersalah. Ibu bakal nunggu sampe Mbak gajian kok." Percakapan yang tak sengaja ia dengar tadi membuat Elang terus kepikiran, dicengkeramnya buku dektat ditangannya dengan kuat sampai membuat buku tersebut tertekuk kasar. "Gue gak bisa diem aja." Perlahan Elang mengambil HP di