Rafa menatap Malik dan Friska. Terlihat dari tatapan itu, tidak suka atas kehadirannya. Rafa melangkah mendekat, ia memberanikan diri untuk menghadapi Malik dan Friska, yang terlihat jelas, tidak suka kepadanya. "Untuk apa kamu kesini?" Ucap Malik. Rafa mengambil nafas, ia menatap iris mata Malik. "Saya mencintai putri anda, Arin. Saya ingin meminta restu kepada anda, atas hubungan kami". "Berani sekali kamu berkata seperti itu terhadap saya". "Maaf, sebelumnya atas prilaku saya terhadap Dea. Alasan saya membatalkan pernikahan itu, karena saya mencintai putri anda Arin". "b******k kamu". Tinjuan mendarat dipipi kiri Rafa. Rafa tersungkur dilantai. Rafa memegang pipi kirinya, bibirnya berdarah. Rafa menatap Arin menangis dalam diam. Ia harus memperjuangkan cintanya. "Kamu sudah memp