125. Sesajen yang tidak Berarti

2259 Kata

Tepat saat azan subuh dikumandangkan, Pak Samsul dan Pak Ustadz pamit undur diri pada Alvin juga Novan dan Riko. Hendak melaksanakan salat berjamaah sebelum kembali ke rumah masing-masing. Semalam mereka memang sepakat untuk tetap terjaga sepanjang malam. Jaga-jaga jika Silvi kerasukan dan kembali menyakiti dirinya sendiri. Untungnya, kekhawatiran itu tidak terjadi. “Sekali lagi terima kasih ya, Pak.” Ujar Alvin untuk yang ke sekian kali. Ditujukan pada Pak Samsul, juga Pak Ustadz. “Santai saja, Dok. Seperti sama siapa saja,” sahut Pak Samsul seraya mengibaskan tangannya pelan. “Jangan segan-segan untuk menghubungi saya lagi kalau terjadi sesuatu.” Dokter muda itu menganggukkan kepala mengerti seraya kembali melemparkan tatapan terima kasih. Bagaimana tidak? Bukan hanya bersedia tinggal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN