132. Menyelesaikan Semuanya

2146 Kata

Ketegangan memenuhi seluruh atmosfer di antara dua orang yang saling beradu tatapan tajam itu. Pono yang kepalang kesal karena wakil kepala desa itu dengan tidak tahu waktu tiba-tiba datang untuk meminjam uang padanya. Tidak tahukah wakil kepala desa itu tentang apa yang Pono alami saat ini? “Saya tahu, Pak? Anda butuh banyak uang untuk memanjakan hobimu yang sedang kamu gila itu, tapi jangan sekarang. Apa Anda nggak lihat gimana keadaan saya disini?” Pono berharap pak tua itu berkompromi dengannya saat ini. Namun, sepertinya raut wajah wakil kepala desa itu terlihat menjengkelkan. Bahkan, yang lebih mengejutkan adalah sebuah permintaan ; Jika ingin wakil Kades tetap tutup mulut, pria paruh baya itu meminta uang dalam jumlah yang cukup besar kepada Pono. Obsesinya untuk berjudi benar-bena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN