Alvian menatap sendu pada wanita yang terbaring lemah di hadapannya. Rasa sesal kian meremas d**a lelaki itu. Membuatnya mengutuk dirinya sendiri karena telah menyakiti Maharani. Ya ... wanita itu pingsan setelah meluapkan emosinya. Segera, Alvian membawanya ke rumah sakit terdekat untuk diberi pertolongan. Kini di kamar VVIP yang di d******i perabot berwarna cokelat dan putih, ia masih setia menunggui sang mantan istri. Menunggu hingga Amir datang, maka ia akan pergi. Menatap manik yang masih terpejam rapat itu, Alvian tak kuasa melihat wanita yang ia sadari masih menempati separuh hatinya, kembali menangis. Menangis karena pernikahan kedua Maharani tengah di ambang kehancuran. Alvian tak menyangka Watini akan dengan tega mempermasalahkan masa lalu Maharani yang kelam bersama dirinya du