Dua minggu berlalu setelah kejadian di restoran. Amir merasakan banyak perubahan pada Maharani. Wanita itu memang masih melayaninya. Memasak dan menyiapkan pakaian kerjanya. Namun ia tak mau disentuh. Bahkan kini lebih banyak diam dan menghindar jika bertemu. Selalu ada saja alasan untuk menghindarinya. Mengecek laporan butik, membereskan rumah atau memilih tidur lebih awal. Bahkan kebiasaan pillow talk mereka sudah tak lagi dilakukan, entah sejak kapan. Maharani termenung di balkon kamar. Ia memang sengaja menghindari Amir. Entah karena cemburu pada Jelita atau karena kecewa akan sikap ibu mertuanya. Amir memang sudah menjelaskan tentang makan siangnya dengan Jelita waktu itu. Akunya, ia hanya ditelepon Mami untuk makan siang bersama tanpa tahu ada Jelita di sana. Meski suaminya tak sepe