Keadaan yang tidak diinginkan membuat mereka pasrah sepenuhnya atas rencana dan takdir Tuhan semesta alam. Seberapa kuat usaha mereka untuk menghindar, jika memang ditakdirkan untuk mati di hutan ini, maka mereka tidak akan bisa menghindar jauh.
Buktinya saja, hingga harus ketujuh, mereka masih berada di neraka hijau ini. Haus, lapar, dan terluka di sekujur tubuh. Bahkan mereka semakin khawatir dengan kondisi Zea kian memburuk.
“Bertahanlah, Zea.”
“Tidak, Dok. Aku sudah tidak kuat lagi. Kalian harus bertahan demi aku. Larilah dan tinggalkan aku di sini.”
“Tidak, Zea! Apapun yang terjadi, kita harus tetap bersama! Kalau kau mati di sini, maka kami juga harus mati di sini bersamamu!”
Dr. Viona terus memeluk Zea. Sama dengan Hugo, dia juga memeluk keduanya sambil terisak. Lalu, selang be
