22

1399 Kata

Langkah Nayara pelan saat ia meninggalkan lorong menuju ballroom. Kilau cahaya kristal dari lampu gantung memantul di lantai marmer, dan suara musik orkestra masih mengalun lembut di udara. Tapi hatinya tak seiring dengan musik. Penuh gejolak. Penuh keraguan setelah percakapan dengan Viren. Namun langkahnya terhenti seketika saat matanya menangkap pemandangan di sudut ruangan. Adiraja. Bersama Savitri. Mereka berdiri berhadapan, cukup dekat untuk disebut intim, tapi cukup jauh untuk menandakan ketegangan. Savitri berbicara cepat dengan ekspresi marah, tangannya melayang di udara, dan Adiraja menatapnya dengan wajah tanpa senyum, dengan ketegangan yang nyaris membakar udara di antara mereka. Nayara bergeming. Tidak berniat ikut campur. Tidak ingin jadi bagian dari drama itu. Tapi ia tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN