"Capek?" tanya Leander pada Ranice ketika sang istri baru saja kembali dari kamar setelah menidurkan Camilo. Leander merangkul istrinya dan menariknya duduk lebih dekat. "Lumayan." Meski lelah, wajahnya tetap tersenyum lembut. "Sini!" Leander memutar sedikit posisi duduk Ranice. "Mau apa, Lee?" Ranice menoleh ke belakang dengan heran. "Aku pijat bahu kamu." Tangan Leander sudah langsung naik ke atas bahu Ranice dan mulai memijatnya. "Jangan, Lee," tolak Ranice. Bukan ia tidak ingin menerima perhatian suaminya, tapi di ruangan ini banyak orang lain. Dan itu membuat Ranice merasa tidak nyaman. "Kenapa?" Leander tidak mengindahkan penolakan istrinya. "Nggak enak dilihat orang lain." "Cuma pijat istri sendiri, Rae. Apa salahnya?" balas Leander tidak peduli. "Tau, Rae! Nikamti