38

1010 Kata

Ada senyum yang ia coba paksakan, terlebih saat melihat Candra dengan susah payah mencari nafkah untuknya. Tangan-tangannya dengan cekatan menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan. Tanpa mengeluh atau menyalahkan istrinya karena pulang sangat siang. Ia tetap fokus dengan pekerjaannya. Mata Talita mulai berkaca-kaca, tak tega melihat beban yang dipikul oleh suaminya itu. Ia tak ingin hanya berpangku tangan, kemudian mencoba membantu sebisanya. "Mas, biar aku bantu ya?" Talita menawarkan tenaganya. "Lho sudah sholat belum dik? kalau belum sholat dulu ya, baru buatkan Mas teh saja!" Candra berusaha mengingatkan Talita. Hati Talita bergetar saat mendengar perhatian kecil untuk dirinya. Memang sudah semestinya seorang muslim mengingat shalat lima waktu, tapi ini yang meminta adalah suamin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN