23

1773 Kata

"Ini Pak Yai, teh dan minyak kayu putihnya.” Aziz datang ke kamar Talita dengan membawa segelas teh hangat. "Terimakasih Zis," sahut Pak Yai meraih benda yang Aziz sodorkan. Azis meninggalkan keduanya di dalam kamar dan menunggu di luar kamar. Bapak berusaha untuk memberikan minyak dibagian hidung dan kepala Talita, agar membantu Talita cepat sadar. Beberapa saat kemudian Talita sudah mulai tersadar, hanya tangisan yang ke luar dari mulutnya. Dengan mata yang masih terpejam Talita terus memanggil suaminya. "Mas, Mas Candra!" Talita terus meracau memanggil sang suami. Bapak yang melihat Talita tengah sangat tertekan hanya bisa mengajak Talita istighfar. Wajah tua itu terlihat sangat terpukul melihat keadaan sang putri, hingga beberapa saat kemudian Talita sudah agak tenang, kesadar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN