Naima merebahkan ke palanya di bahu Rangga, setelah pernyataan cintanya, Rangga memutuskan untuk pulang lebih dulu. "Aku berangkat malam ini." Rangga mengusap kepala Naima. "Itu lebih baik, aku takut kau dan Yuda kembali berkelahi." "Ya, dan sekarang aku takkan mengkawatirkan apapun, karena aku yakin kau bisa menjaga dirimu dengan baik." Rangga tersenyum. "Aku ini wanita berumur tiga puluh tahun, bukan lagi remaja labil." Naima mengangkat wajahnya. "Kenapa kau memutuskan pulang?" "Berdekatan terus denganmu selama lima belas hari ke depan tidak baik untuk kita, kita bisa melanggar kesepakatan," jawab Rangga. Naima menggangguk, wajahnya agak memerah karena malu. "Kau harus mengabari aku, jika Yuda macam-macam padamu, aku akan mematahkan lehernya." "Kenapa kau suka sekali kekerasan?"