Pagi ini aku berangkat ke kantor dengan wajah sedikit manyun. Sejak semalam Dirga menunjukkan gelagat aneh— bahkan sejak pulang dari Bandung langsung mengurung diri dalam kamar. Biasanya dia nongkrong di meja minibar dengan gaya sok cool sambil ngopi. Dan, anehnya lagi— tadi pagi aku malah disuruh naik taksi karena katanya dia ada 'interview penting' Padahal biasanya, sebelum melamar kerja, dia selalu nganter aku dulu. Interview apa coba? batinku kesal. Bukannya semua lamaran kerjanya di tolak? Hari berjalan seperti biasa, meski rasanya ada yang aneh. Setiap kali aku menatap layar laptop, pikiranku malah melayang pada pria menyebalkan itu. Padahal jelas-jelas dia bukan siapa-siapa. Kenapa juga aku kepikiran dia sih?! Menjelang siang, lobby kantor tiba-tiba ramai. Beberapa staf butik ber

