Permintaan Seorang Ayah

1329 Kata

“Bolehkan Papa datang saat kamu menikah nanti, Nak?” Pertanyaan itu belum aku iyakan ataupun aku tolak. Sampai sekarang masih terngiang-ngiang di kepalaku, bahkan setelah aku kembali ke apartemen. Dari cerita Oma—Pak Ariandra bukan ayah dan bukan suami yang baik. Dia tega meninggalkan Mama saat Mama mengandungku. Bahkan sampai aku lahir pun dia tidak pernah peduli. Baru ketika aku berusia 21 tahun dia muncul lagi, meminta maaf. Sayangnya, sebelum sempat mendapat maaf, aku mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatan… dan sekarang, dia harus mendekam di penjara. “Sayang, jangan melamun.” Aku mendongak ketika pipiku tiba-tiba terasa dingin. Om Dirga menempelkan gelas jus alpukat dingin ke wajahku. “Jahil banget,” omelku sambil merebut gelas itu. Dia terkekeh, lalu duduk di sebelahku s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN