Rencana LDR

1295 Kata

Jussssssssss! Suara air mendidih terdengar nyaring, bahkan sampai tumpah ke sekitar kompor. Aku langsung mengambil dua bungkus mie instan dan segera memasukkannya ke panci dengan bantuan spatula—takut kena cipratan air panas. “Ra, apinya kecilin. Airnya kebanyakan, makanya tumpah,” tegur Om Dirga dari belakang. “Gapapa, Om. Nanti juga menyusut airnya,” jawabku santai sambil tetap mengaduk. “Tapi kompornya jadi banjir, dan apinya merah, Ra,” ujarnya lagi. Aku sedikit menunduk untuk memastikan—dan yah, benar juga sih. Tapi ya begini memang gaya masakku dari dulu. “Kecilin apinya, biar gak makin tumpah,” kata Om Dirga lagi, kali ini berdiri tepat di sampingku. Aku langsung menegakkan badan dan mendongak menatapnya sambil nyengir. “Hehe, maaf ya, Om. Kalau masakanku lama, tandanya penuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN