Studio pemotretan butik hari ini terasa ramai dan penuh warna. Musik akustik mengalun pelan, para model silih berganti berpose di depan kamera, sementara tim stylist sibuk membenahi setiap detail—lipstik, pita, hingga letak bros—semuanya harus tampak sempurna. Namun di tengah hiruk-pikuk ini, pikiranku justru melayang entah ke mana. Aku duduk di salah satu kursi dekat meja minuman, menatap kosong ke arah panggung kecil tempat model sedang difoto memakai koleksi terbaru butik Bu Sania. Gaunnya cantik—berbahan satin dengan warna pastel yang menenangkan. Tapi entah kenapa, bukan itu yang menenangkan hatiku. Yang terlintas justru suara dingin Bu Kartika kemarin, berbisik tepat di telingaku sebelum kami berpisah di restoran. “Jangan menantangku!” Kalimat itu masih jelas terngiang di kepala,

