Bab.1b (season tiga)

873 Kata
Erik menghampiri Candy yang berada di sebuah gudang basket dengan pintu yang sebelum nya terkunci rapat. “Erik, ini kerjaan kamu?” Ujar Candy merasa kesal pada pria itu. Erik dengan cepat menggeleng dan menolak pernyataan dari wanita dihadapan nya ini. “Malah aku yang nyelamatin kamu tahu, ini kerjaan fans nya pacar kamu itu.” Ujar Erik. Candy menatap Erik kebingungan, siapa yang pria itu sebut sebagai pacar. Jelas-jelas Candy tidak memiliki pacar sama sekali. “Ronal, saingan ku di dalam tim basket.” Ujar Erik membuat Candy malah menggeleng. “Aku gak ada hubungan apapun dengan nya, sama sekali. Jadi jangan asal bilang dia itu pacarku, Erik. Jangan lupa panggil dia kakak karena umurmu ada dibawah nya.” Ujar Candy. “Hm, Candy. Kalau aku panggil dengan nama bukan nya kedengaran sangat lucu?” Ujar Candy sembari mengedipkan sebelah matanya. Candy menggelengkan kepalanya. “Gak lucu sama sekali.” Ujar Candy yang berniat untuk berjalan menjauh dari Erik dan keluar dari ruangan sumpek itu. “Aw!” Teriak Candy ketika salah satu kaki nya terasa keram, membuat sang lelaki yang berada di belakang nya segera berinisiatif menggendong nya. “Seperti nya memang gak bisa hidup tanpa aku ya?” Goda Erik sembari menatap mata Candy yang tubuh nya sudah berada di gendongan nya. Erik membawa Candy kerumah wanita itu sebelum kembali kerumah nya. “Baik- baik, sudah bisa jalan masuk kedalam sendiri kan?” Ujar Erik. Candy mengangguk lalu berbalik dengan cepat meninggalkan Erik. Langkah nya sebelum betul-betul masuk kedalam rumah terhenti dan menoleh pada sang pria dibelakang sana. “Terimakasih!” Ujar Candy membuat Erik tersenyum tipis saat itu. Candy yang kaki nya sudah merasa baikan karena bantuan Erik pun segera membereskan diri nya dengan mandi dan beberes kasur. Setelah itu tiduran diatas kasur sembari bermain ponsel, walau pikiran nya terus saja kembali pada anak kecil bernama Erik. “Kenapa juga harus dia yang menjadi anak om Peter, ayah nya baik tapi kenapa anak nya terlihat menyebalkan sekali.” Gumam Candy. Candy merasa galau ketika mengingat perkataan ayah nya yang akan menjodohkan nya, walau bertemu nanti dengan sang calon, kalau gak suka Candy akan dengan jujur menolak nya saat itu juga dan langsung bilang ke papah nya untuk segera membatalkan perjodohan itu. Candy menghela napas nya dan mendapatkan notif dari seseorang yang mengirimi nya sebuah foto. “Erik?” Gumam Candy ketika melihat nama pengguna disana bertuliskan nama Erik. “Eh??!!” Candy terkejut melihat beberapa foto masa kecil nya bersama Erik yang bahkan pernah mandi bersama dan saling mencubit pipi. “Dari mana dia mendapatkan nya?” Gumam Candy yang takut foto itu akan tersebar luas disekolah nya Karena Erik salah satu cowok yang populer dan banyak diminati wanita, Candy akan berakhir di tengah laut kalau fans Erik tahu tentang ini. Candy menutup wajah nya dengan selimut, wanita itu terus memikirkan cara nya agar bisa menutup mulut Erik rapat-rapat dan juga tentang foto mereka yang tidak boleh tersebar di sekolah. “Dapat nomor ku dari mana?” Balas Candy. “Aku mencuri nya dari papah.” Balas Erik membuat Candy tak habis pikir pria seperti Erik bahkan dengan mudah mengelabui Peter. “Hapus foto nya, untuk apa kamu menyimpan foto seperti itu?!” Omel Candy di dalam pesan nya untuk Erik. Entah apa motif Erik yang selalu suka menganggu nya seperti ini, yang pasti Candy tidak pernah berfikir sekalipun untuk tertarik pada pria itu seperti yang ada pada drama-drema zaman sekarang. “Aku suka foto nya kok, ini nampak sangat natural dan lucu. Kalau aku jadikan walpaper atau dp medial sosial apa tanggapan mu?” Tanya Erik yang entah sengaja atau tidak ingin menggoda Candy saat itu. “Terserah, aku gak peduli.” Balas Candy. Sampai panggilan vidio call masuk kedalam ponsel Candy, karena ada nyamuk yang lewat tak sengaja tangan Candy memencet tombol terima. “Aku gak nyangka kamu akan mengangkat panggilan vidio dari ku.” Ujar Erik saat itu menatp Candy yang sedang melihat nya dengan tatapan kesal. “No!” Ujar Candy yang ingin mematikan panggilan nya tapi ternyata Erik sudah lebih dahulu mengancam kehidupan nya “Hei, hei. Kalau dimatikan aku sebar di grup sekarang juga foto ini. Aku juga akan mengumumkan kalau kita remi berpacaran?” Ujar Erik yang Candy ia kira pria itu sudah gila karena mau menyebarkan hubungan yang sudah jelas palsu itu. “Mata ku pedih.” Gumam Candy sembari mengucek matanya yang seperti nya hanya kelilipan saja. “Hei. Jangan lakukan hal itu karena berbahaya!” Ujar Erik perhatian tak seperti biasanya “Bilas saja dengan air hangat, jangan pernah kamu mengucek nya dengan kencang. Kalau kamu beran melakukan nya lagi, aku yang akan turun tangan sendiri dengan menghampiri mu dikamar kapanpun itu.” Ujar Erik membuat Candy semakin merasakan aneh saja pada perilaku pria itu akhir-akhir ini. “Aku sedang tidak dikerjain kan?” Gumam Candy sembari mematikan vidio call nya. Candy memilih untuk pergi ke alam tidur lebih dulu dan meninggalkan Erik dengan perasaan cukup kesal. “Walah, Candy!” Gumam Erik yang sebenarnya tengah bersama keluarga nya menonton televisi bersama. Keluarga Erik memang sangat harmonis dan mengasyikkan walau tak ramai sama sekali. Kalau boleh jujur juga, Erik sangat bersyukur mendapatkan ayah dan ibu seperti Peter dan Lena
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN