Pulang kuliah Naura mampir ke kantor. Hanya ada Rio di sana. “Kok sepi, Om?” tanyanya. “Ayah kamu nggak masuk, mama kamu pergi sama Pak Indra. Yang lainnya pada ke proyek," jawab Rio yang sedang sibuk memeriksa nota belanja. “Om nggak ke proyek juga?” “Semenjak Ayah sama mama kamu gonjang-ganjing, Om disuruh stand by di kantor. Ada perlu sama mereka?” Naura menggeleng. “Bingung aja mau ke mana. Semenjak Mama ikut ngurus kantor, rumah jadi sepi. Dira juga belum pulang, ada pelajaran tambahan.” Ya, sudah pasti Naura merasa kesepian. Sejak dulu, keluarganya begitu harmonis. Namun, tiba-tiba semuanya lenyap begitu saja. Menyisakan luka, menyisakan kesepian. “Nggak pergi sama pacar kamu?” “Aku nggak punya pacar, Om.” “Masa, sih?” “Nggak mikirin akunya. Apalagi semenjak tahu Ayah ka