bc

Menaklukkan Sang Mafia

book_age18+
51
IKUTI
1K
BACA
revenge
dark
HE
arrogant
mafia
gangster
heir/heiress
tragedy
bisexual
serious
enimies to lovers
like
intro-logo
Uraian

Warning! Buku ini bukan sekedar novel biasa. Cerita menampilkan adegan 18++ termasuk penyiksaan dan rudapaksa. Harap bijak saat membaca.

------

"Kenapa aku…Kenapa bukan ayahku? Kenapa aku?” Stella bertanya dengan suara serak.

Xavier tidak menjawab, dia hanya mengusap lembut pipi mulusnya Stella.

Kemudian dengan perlahan, Xavier mengangkat dagu Stella agar menatapnya, dan balas bertanya, “Kenapa aku, Stella?”

“Kenapa ayahmu membunuh semua keluargaku, dan hanya menyisakan diriku seorang?” Suara Xavier begitu rendah, mematikan dan tanpa perasaan.

========

Xavier Leone sangat membenci wanita itu lebih dari apapun di dunia ini, karena dia adalah putri dari Dimitri Costello, orang yang membunuh dan menghancurkan keluarganya, bahkan menyiksa dan memperbudak dirinya.

Stella Costello adalah milik Xavier, dan Xavier akan memastikan Stella merasakan setiap perbuatan yang pernah dilakukan ayahnya pada Xavier. Dan, Dimitri Costello telah melakukan banyak sekali hal kepada Xavier.

Dimitri tidak hanya sekedar melukai Xavier, tetapi juga dia telah berhasil membuat seorang Xavier Leone dari seorang pemuda biasa menjadi seseorang monster.

Dimitri Costello membuat pemuda itu harus melawan kegilaannya sendiri setiap malam.

Dimitri Costello membuat pemuda itu membenci...bahkan JIJIK...dengan sentuhan.

Dimitri Costello membuat pemuda itu tidak pernah tidur dengan nyenyak selama 15 tahun terakhir di hidupnya.

Dimitri membuat pemuda itu kehilangan kemampuan untuk memberikan keturunan bagi keluarganya.

Oh...Xavier akan memastikan Stella Costello akan membayar semua perbuatan ayahnya tercinta.

Namun...

Apakah benar Stella Costello sama seperti ayahnya?

Apakah benar kebencian yang dipupuk Xavier hanya karena dendam?

Ketika suatu saat nanti Xavier sudah menyadari bahwa Stella tidak seperti apa yang selama ini dia bayangkan, apakah Stella akan mampu memaafkan semua kesakitan yang pernah diberikan pria itu padanya? Atau Stella memutuskan untuk pergi dan meninggalkannya Xavier kembali tenggelam di dalam lubang neraka?

chap-preview
Pratinjau gratis
Kehancuran Keluarga Leone
“Selamat Dimitri, hari ini kau telah sah diangkat menjadi kepala keluarga Costello. Semoga keluarga ini akan semakin maju dan makmur ditanganmu.” Seluruh orang di aula besar mengangkat gelas di tangan mereka dan memberikan ucapan selamat. Kegembiraan akan penguasa baru yang akan membawa harapan baru, terlihat mewarnai aula pesta itu. “Dimitri Costello. Kuucapkan selamat atas pengangkatanmu. Semoga kedepannya Keluarga Costello dan Keluarga Leone bisa terus bekerjasama dan sukses bersama.” Guido Leone mengulurkan tangannya dan memberikan selamat pada Dimitri Costello dengan keramahan dan kegembiraan tulus di wajahnya. “Ah, terima kasih Guido. Harapanmu sesuai dengan harapanku. Semoga kedepannya kedua keluarga kita akan dapat terus bersatu dan semakin berkuasa.” Dimitri membalas jabat tangan Guido dengan tawa bersahabat. Ya, Guido, keluarga kita akan terus bersatu dan semakin berkuasa, tetapi semuanya berada di bawah kakiku atas nama Costello. Maaf, sobat tua waktumu sudah berakhir. Begitu Guido berbalik dan menjauh bersama istri dan putra tunggalnya, wajah Dimitri langsung berubah. Senyum ramahnya menghilang, tatapannya begitu tajam dan menusuk menatap keluarga Leone yang melangkah meninggalkan acara. “Tuan, semua persiapan sudah selesai.” Emilio, tangan kanan Dimitri datang mendekat dan berbisik di telinganya. Dimitri mengangguk mengerti. “Kita akan segera berangkat. Bubarkan pesta ini.” Begitu selesai memberikan perintah, Dimitri melangkah keluar, yang langsung diikuti oleh pengawalnya. Tubuhnya yang tinggi besar berlapis setelan jas dengan pesanan khusus membuat kharismanya terlihat semakin kuat dan menakutkan. ====== “Tuan Dimitri, semua pasukan sudah berada di posisinya. Semua penjaga gerbang sudah dibereskan.” “Bagus. Persiapkan senjata kalian. Gunakan peredam. Kita bergerak masuk.” Suara kokangan senjata menggema lirih di kegelapan malam. Puluhan orang berpakaian hitam dengan senjata api pistol maupun laras panjang bergerak masuk dengan perlahan nyaris tak bersuara sedikitpun. “Hei! Siapa itu?!” CIUB! “Ugh…” Tubuh pengawal di rumah besar itu langsung menggeletak di tanah dengan lubang berdarah di d*danya. “Berpencar.” Emilio yang berjaga di depan Dimitri memberikan tanda berputar dengan jarinya. Puluhan prajuritnya langsung memisahkan diri dan berjalan berpasangan 3-4 orang memindai seluruh ruangan. “Kau…” JLEB! Satu lagi tubuh terkapar di lantai dengan darah merah menodai “Kamar utama.” Seorang prajurit memberikan tanda pada Emilio. Emilio melirik pada Dimitri, yang kemudian mengangguk kecil memberikan isyarat persetujuan. Di dalam kamar, seorang pria dan wanita paruh baya terbangun dari tidur mereka. “Sayang, suara apa itu?” Maria Leone mengerutkan keningnya saat mendengar suara berisik samar dari luar kamarnya. “Tenanglah, mi amor. Aku akan keluar untuk memeriksanya. Kembalilah tidur.” Guido segera meraih pistol yang tersimpan di nakas samping tempat tidurnya dan menjauh dari tempat tidurnya mendekati pintu dengan langkah hati-hati. BRUAK! “DIMITRI?!” DOR! “GUIDOOOO!!!!” DOR! DOR! DOR! DOR! DUAAAR! Selama puluhan tahun, dua keluarga mafia terbesar dan terkuat, Keluarga Leone dan Keluarga Costello, hidup berdampingan dengan damai. Sampai pada ketika penguasa terbaru Dimitri Costello naik tahta, mengambil alih seluruh kekuasan keluarga Costello. Dimitri Costello adalah orang yang sangat haus dengan kekuasaan. Segala macam cara akan dilakukannya untuk memperkuat dan memperluas kekuasaannya. Pada hari dia sah diangkat menjadi kepala keluarga Costello, dia membumihanguskan keluarga Leone. Keluarga Leone yang selama ini berhubungan baik dengan Keluarga Morrison, tidak memiliki kesempatan sedikitpun untuk bertahan. Guido Leone dan istrinya, Maria Leone dibunuh di kamar tidur mereka dengan peluru bersarang tepat di tengah dahi mereka. Para pria dari klan Leone yang selamat, ditangkap dan dijadikan pekerja. Para wanitanya yang selamat, diperkosa beramai-ramai dan dijadikan budаk seks. Seluruh kekayaan dan aset keluarga Leone diambil alih oleh Dimitri. Mereka kehilangan segalanya. Pada hari itu, nama Keluarga Leone dihapus paksa dari muka bumi. Putra tunggal keluarga Leone, sang putra mahkota, Xavier Leone, yang pada saat itu berusia 15 tahun, dibiarkan hidup oleh Dimitri sebagai piala kemenangannya. Xavier melanjutkan hidupnya dengan hati penuh dendam. Meskipun siksaan dan kesakitan terus diterimanya, Xavier bersumpah akan membalas semua perbuatan Dimitri kepada keluarganya berpuluh-puluh kali lipat lebih menyakitkan. ========== Sepuluh tahun berlalu. “Xavier. Malam ini adalah waktu yang tepat. Dimitri dan seluruh keluarganya akan pergi keluar negeri untuk menghadiri acara musim semi tahunan. Penjagaan akan berkurang.” “Baik, Alex. Beri tanda pada semua orang. Kita akan bergerak malam ini. Pastikan semua orang tahu pasti apa yang harus mereka kerjakan. Jangan sampai ada kegagalan sedikitpun.” “Aku mengerti.” Alex segera berbalik pergi, dengan cara komunikasi antar budаk yang sudah mereka gunakan selama sepuluh tahun ini, Alex memberitahukan pada pasukannya untuk bersiap. Xavier Lyons yang berusia 25 tahun, di tengah penderitaan dan penyiksaan, berhasil mengumpulkan saudara-saudara dan anak buah keluarganya yang masih setia dan berhasil melarikan diri dari cengkeraman Dimitri Costello bersama beberapa orang kepercayaannya. Xavier dan kelompoknya berhasil menemukan tempat persembunyian, yang memberikan mereka kesempatan untuk membangun kekuatan, meski berada dalam kejaran Dimitri Costello. Dibawah kepemimpinan Xavier yang dingin dan tak kenal takut, siang dan malam, mereka berlatih ilmu bela diri, menembak, mencari aliansi, mengumpulkan dana dan senjata. Kali ini Xavier berjanji dia akan merebut kembali semua hak keluarga Leone dan menghancurkan Dimitri Costello sampai ke akarnya. Lima tahun lamanya Xavier menghabiskan waktu untuk mempersiapkan segalanya. Di malam yang hangat, sinar bulan menyinari bumi dengan malu-malu di sela-sela awan. Malam yang mirip dengan malam pembantaian keluarga Leone. Malam itu, Xavier berhasil memisahkan kepala Dimitri dari tubuhnya dan mengambil kembali segala sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. “HIDUP LEONE!!!!” Teriakan kemenangan Xavier membahana di seluruh ruangan, yang langsung disambut dengan seruan para prajuritnya sambil mengangkat senjata mereka. “HIDUP LEONE!!!!” Saat Xavier menyerukan teriakan kemenangan, matanya tak sengaja bertatapan dengan sepasang mata nan indah milik seorang gadis cantik, putri kebanggaan Dimitri Costello. Stella Costello. Saat Xavier menatap sang putri dengan tatapan yang sangat dingin membeku. Pada saat itu juga Xavier merasakan kemenangan yang sangat memuaskan dihatinya. Xavier tahu, rencana balas dendamnya berjalan mulus dan sesuai harapannya. Dia piala kemenanganku. Xavier berjalan mendekati sang putri dengan kalung budаk di tangannya. Kalung itu memiliki model seperti kalung anjing yang terbuat dari kulit dengan rantai pendek di bagian depan. Xavier menggunakan kalung itu, selama 10 tahun hidupnya di bawah penindasan dan penyiksaan Dimitri. “Berlutut.” Saat tiba di depan Stella, Xavier dengan nada dingin membeku, membuat kedua kaki Stella lemas serasa tak bertulang. Dengan perlahan, tubuh Stella berlutut tepat di depan Xavider. Kepala cantiknya mendongak menatap Xavier dengan tatapan penuh ketakutan. Dengan gerakan cepat, Xavier memakaikan kalung budаk di leher Stella “Ti-tidak! Aku tidak mau! Ja-jangan!” Begitu merasakan kalung berbahan kulit itu melingkari lehernya. Stella kembali sadar dan berusaha menolak. Dengan kasar Xavier meraih dagu Stella dan menjepitnya dengan keras. Meskipun hati Xavier penuh dengan kebencian pada Stella, tetapi dia tidak bisa mengingkari kalau saat ini dirinya sedang menatap sepasang bola mata berwarna biru dengan wajah tercantik yang pernah dilihat sepanjang hidupnya. Xavier memberikan gadis itu senyum dinginnya yang penuh kekejaman. “Mulai malam ini, kau adalah milikku. Budаkku. Pelаcurku. Kau akan melayaniku seperti apapun yang kuinginkan. Kau adalah barang milikku. Kau akan membayar atas semua yang pernah kau dan ayahmu perbuat padaku dan keluargaku.” Xavier berkata dengan datar dan wajah penuh kebencian.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.1K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.2K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook