Author’s POV Andriana merapikan khimar sambil menatap bayangannya di cermin. Dia menghembuskan napas pelan seolah berusaha melenyapkan kegugupan yang sempat melanda. “Sayang..” Derrel berdiri di belakang istrinya dan mengamati wajah Andriana yang terlihat sedikit tegang. “Rel kamu nggak perlu maksain berdiri dan berjalan, kaki kamu masih sakit kan?” Andriana memapah Derrel untuk duduk di ujung ranjang. Kaki sebelah kanan Derrel harus dibalut perban karena terkillir saat bermain basket bersama tim basket lamanya di kampus yang kebetulan sebagian besar masih tinggal di kota yang sama. Aldefan juga ikut. “Kamu kelihatan tegang dan gugup. Dibawa rileks aja. Ini bukan pertama kali kamu ngadain fashion show kan?” Derrel mengusap pipi istrinya yang duduk di sebelahnya. “Iya sih. Tapi rasanya

