Author’s POV Ting tong.. Suara Bel membuat Derrel terkesiap. Derrel melangkah hati-hati menuju pintu. Kakinya masih diperban, tapi dia sudah tak membutuhkan tongkat lagi untuk berjalan. Derrel sedikit terkejut melihat Ezka mendatanginya di rumah. Derrel mempersilakan Ezka masuk dan duduk di ruang tamu. “Aku dengar kaki kakak sakit, jadi aku datang ke sini ingin melihat keadaan kakak.” Ucap Ezka sambil mengulas senyum tipis. Senyum yang kata para gadis begitu memikat dan membuat meleleh. “Aku udah membaik, kamu nggak perlu khawatir. Oya kamu mau minum apa?” “Nggak usah repot-repot kak. Aku cuma pingin lihat keadaan kakak aja.” Ezka menatap wajah Derrel yang begitu tampan dengan kesan oriental yang sangat kental, ditambah mata tajamnya yang seakan membuatnya tenggelam jika dia menelusur

