Lima belas menit berselang, Haris dan Ryan sudah kembali. Giliran Diana bergegas sholat maghrib.
"Kalian mau ngomongin apa? Ngundang gue kemari segala." Ryan bertanya blak-blakan.
Seorang pelayan pria berkemeja batik membawakan minuman. Ia menunduk sopan sembari mengabari bahwa makanan pesanan mereka sebentar lagi siap. Haris dan Ryan mengangguk bersamaan ke arah si pelayan.
"Diana yang mau bicara." Jawab Haris tanpa menoleh.
Ryan menyesap lemon squash yang ia pesan. Biasanya ia akan memesan kopi, tapi kali ini rasanya tubuhnya terlalu lelah untuk mencerna kafein.
Sepuluh menit berselang, Diana datang bersamaan dengan dua pelayan pria yang mengantarkan pesanan mereka. Satu per satu piring berisi aneka sayur dan lauk pauk terhidang di meja.
"Makan dulu, ya Yan, baru kita ngobrol." Kat
