Part 16

1104 Kata

"Biarkan aku memikirkannya dulu, aku tidak bisa mengambil keputusan sekarang." Ujar Anindya dengan nada pelan. Entah kenapa dia menjadi merasa dekat, melupakan panggilan elu dan gue. Raka menciumi pipinya, juga lehernya.. membuatnya meremas-remas lengan pria tersebut yang masih tinggal pada pinggangnya. "Raka.. jangan.." Bisik Anindya dengan suara parau ketika pria tersebut mengusap pahanya. "Aku hanya ingin menyentuhnya." Bisik pria itu dengan senyuman kecil. Tetap meraba pahanya, naik ke atas menyentuh area sensitif yang masih terbalut dengan seutas kain tipis. "Kamu pikir ini mainan!" Keluh Anindya yang sedari tadi menjejakkan kakinya di lantai kamarnya, karena sentuhan jemari Raka membuat sensasi aneh perlahan merambat pada syarafnya. "Raka.. hentikan.." Anindya mendongakkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN