Anindya masih membenamkan wajahnya, Raka tetap menggigit pelan daun telinganya. "Raka, sudah.." bisiknya lirih di telinga pria tersebut. "Kenapa?" Tanya Raka seraya mengangkat dagu Anindya, wajah gadis itu benar-benar telah memerah. Suhu tubuhnya juga sudah naik entah berapa derajat Celcius. Raka tersenyum menatap wajah Anindya begitu sayu. Perlahan sekali dia mendekatkan wajahnya lagi, memagut lembut bibir gadis di depannya. Saat tangan Raka membelai paha mulus miliknya, Anindya tiba-tiba mendorong dadanya menjauh. Dia sangat histeris, takut dan tidak ingin pria itu melakukan tindakan yang lebih jauh lagi. Anindya buru-buru berdiri dari kursinya, dia menatap wajah Raka yang kini juga telah berdiri. Raka mengusap wajahnya sendiri dengan kedua tangannya. Tidak tahu apa yang hendak dia