Part 18

1102 Kata

Raka masih mendekap tubuh Anindya di dadanya. Petir masih bersahutan di luar sana. Anindya memejamkan kedua matanya. Dia masih meringkuk di dalam pelukan Raka. Beberapa menit kemudian barulah sedikit reda. "Em.. lu istirahat saja gue pulang dulu." Agak salah tingkah Raka melepaskan pelukannya. Anindya mengangkat wajahnya menatap wajah Raka yang masih berdiri menatapnya. "Jdaaaaarrrrr! Akhhh!" Anindya kembali meringkuk memeluk pinggangnya. "Gue, haruskah gue temani tidur di sini?" Tanya Raka dengan pelan. Anindya sebenarnya tidak ingin terjadi sesuatu pada mereka berdua. Bisa saja Raka kelepasan kalau terus menerus berdekatan dengan dirinya. Anindya tahu Raka pria normal yang sedang berusaha menahan hasratnya untuk sementara waktu. "Ganti bajunya, jangan telanjang d**a. Celana lu ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN