Part 21

1110 Kata

Melihat gadis itu terdiam, Raka menghentikan aksinya. Dia segera melepaskan kedua tangan Anindya dari genggaman tangannya. Gadis itu telah lemas terkulai di atas tempat tidur tersebut. "Pakai pakaianmu, kita pulang sebentar lagi." Serunya sambil duduk di tepi tempat tidur. Raka tidak mau melihat tubuh Anindya lagi. "Kalau elo marah karena Edo. Gue sengaja nampar elo pagi ini, Lo sudah jadi pusat perhatian di kampus cemara." Jelasnya seraya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos tanpa sehelai benang. "Sraaat! Bruk!" Sekali lagi Raka menarik tangan Anindya, lalu menindih tubuhnya. "Jadi maksudnya, elo lebih membela pria itu ketimbang gue! Gue makin benci sama elo Nin!" Tandas Raka dengan sorot mata tajam. Tidak ada ciuman, keduanya hanya saling menatap mata satu sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN