Bab 46. Binar Butuh Aku

1080 Kata

Jika dalam keadaan normal, mungkin Bima akan langsung marah. Tapi demi mendengar suara Binar yang begitu lemah dan pilu, Bima hanya bisa menghela nafas. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh sang istri sambil berbisik pelan. “Enggak, Binar. Kamu istriku, istri sahku. Dan aku nggak akan mencintai wanita lain selain kamu.” Tepat setelah Bima mengucapkan kalimatnya, Binar segera membalas pelukan sang suami dengan sangat erat. Ia menenggelamkan kepalanya di d**a Bima sementara bahunya mulai berguncang pelan. Sesaat kemudian, Binar bersuara di sela isak tangisnya. “Lagi….” “Hm?” Bima menunduk, tak mengerti akan maksud dari kata ‘lagi’ yang diucapkan dengan amat pelan oleh Binar. “Apanya yang lagi?” “Bilang lagi, kalau aku cuma satu-satunya buat kamu. Bilang lagi kalau bener-bener istri sah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN