“Na, kamu yakin?” tanya Januar sekali lagi. Nafasnya terengah karena luapan hasrat yang begitu tiba-tiba. Sabrina yang berbaring pasrah di bawah Januar pun mengangguk sekali lagi. Maka dengan begitu, tangan Januar segera bergerak membuka kancing baju Sabrina, gerakannya perlahan sambil terus menatap wajah sang istri. Melihat kemungkinan ada penolakan atau ketidaknyamanan. Namun, hingga seluruh kancing baju Sabrina terbuka dan memperlihatkan kulit di bawahnya, Sabrina sama sekali tak menunjukkan penolakan. Bahkan, hingga akhirnya Januar berhasil menanggalkan seluruh pakaian keduanya, Sabrina belum juga menunjukkan tanda-tanda penolakan. Pria itu merangkak di atas tubuh sang istri, menindihnya sekali lagi. “Na, kamu tahu aku belum mencintaimu sepenuhnya, kan?” Sabrina mengangguk. Ia tah