Sabrina tidak tahu apakah ia harus menikmati ciuman ini atau tidak. Karena meski awalnya memaksa, tapi cara Januar menciumnya justru perlahan-lahan menjadi lembut dan manis. Salah satu tangan Januar yang mencengkram pergelangan tangan Sabrina berpindah ke pipi sang istri. Membelai lembut, sesekali menyelipkan jemarinya di antara helai rambut Sabrina. Selama beberapa detik, Sabrina sama sekali tak membalas ciuman itu. Barulah ketika Januar hendak melepas pagutan mereka, ia menahan tengkuk Januar dan kembali menautkan bibir. “Hmph!” Januar terkejut, karena sejujurnya, meski awalnya ia ingin menakuti Sabrina, rasa manis dan lembut bibir sang istri justru membuatnya terbawa. Ia tak pernah menyangka bahwa Sabrina akan balas menciumnya sekarang. Tangan Januar berpindah ke belakang kepala Sa