Bima terduduk di sofa apartemennya dengan tatapan kosong. Januar sudah tidak ada di sana, Bima segera memanggil ambulans untuk membawa Januar ke rumah sakit sesaat setelah mengucapkan kata cerai itu. Dan kini, pria itu telah pergi entah ke mana. Meninggalkan Binar yang masih tertegun tak percaya. “Setelah anak ini lahir, aku akan menceraikanmu persis seperti rencana awal kita.” Kalimat Bima terus berdenging di telinga Binar seperti kaset rusak. Membuat pikirannya terus terjaga dan matanya terus terbuka. “Cerai?” Binar menggumamkan kata itu lagi. Masih tak percaya bahwa kini pernikahannya sedang berlayar menuju kehancuran. Pukul dua dini hari, Binar masih belum bisa tertidur. Ia memikirkan berbagai macam cara agar Bima mau mengerti penjelasannya dan mengurungkan niat untuk menceraikanny