"Pak?" suara Aresha tercekat. "Ya?" jawab Alvarro santai sambil tersenyum, lalu memanggil pelayan. Aresha menoleh ke arah Deon, seolah mencari jawaban kenapa bosnya bisa ada di sini bersama mereka. "Teman yang aku maksud itu Alvarro. Aku pikir nggak ada masalah karena kamu adalah sekretarisnya," jawab Deon santai. "Ya, tidak masalah, Pak Deon," jawab Aresha, berusaha tenang dan tersenyum. "Kenapa detak jantungku kembali berdetak tidak normal," batin Aresha. Dia tidak menyangka kalau teman yang dimaksud Deon adalah Alvarro, pria yang coba dia hindari sepanjang hari ini. Meskipun dirinya sudah tahu kalau Alvarro dan Deon adalah sahabat, tapi kan tidak mungkin kalau teman Deon hanya satu, yaitu Alvarro. "Permisi," sapa pelayan ramah sambil membawakan hidangan mereka dengan lengkap. Sa