“Bisakan Ooom,, Eeehhh,” tubuh Andini bergetar, bibirnya mengerang penuh birrahi saat merasakan batang besar itu akhirnya berhasil menerobos celah sempit yang telah basah oleh sperrma Ivan. “Uuugghh,,” Namun Pinggul montoknya sekali lagi menghentak keatas saat merasakan masih ada bagian dari rongga vagginanya yang kosong dan tentunya batang Pak Wisnu masih terlalu panjang untuk lorong vaggina Andini yang dangkal. “Arrggghhhh,,,Adduuuuuuuhhhh,,Aaaaaaahh,,,” jemari kecilnya mencengkram panttat Pak Wisnu seiring tubuh yang bergetar hebat menyambut orggasme yang sangat tiba-tiba dan begitu mudah menghampiri syaraf ektasinya. Pak Wisnu tertawa dengan ulah Andini, menikmati batang yang diguyur oleh cairan birrahi Andini yang cukup banyak. Sesaat dibiarkannya tubuh sintal itu menikmat

