Sejak tahu dari Calista kalau Hara pernah menyukaiku dulunya, aku jadi lebih sering memperhatikan perempuan itu. Bahkan pernah saat meeting, aku tak fokus pada presentasi yang diadakan bagian marketing di kantorku—hanya karena pandangan mataku yang tak beralih dari Hara. Ditiduri secara paksa oleh seseorang yang disukai? Pastinya membuat Hara ilfeel padaku seketika, walau pun awalnya mengagumiku. Aku mengingat percakapanku dengan Calista 3 hari yang lalu. "Hara segitu sukanya sama kamu dulu, Ka. Tapi dia enggak pernah berharap dilirik dan disukai oleh kamu. Hara sadar diri, dia jauh berbeda dengan banyak perempuan lainnya yang menyukai kamu. Apa lagi waktu itu, kamu katanya punya pacar yang perfect banget." Perfect dari mananya mantanku si Delia itu. Minus di mana-mana, bahkan Hara jauh