Kilauan cahaya adalah hal pertama yang Jia lihat di saat ia membuka matanya. Gadis itu mengerjab pelan, untuk menyesuaikan cahaya dengan pandangannya. Namun nyeri pada perutnya seketika membuat Jia meringis kesakitan, dan beberapa orang langsung berlari kearahnya. Jia menatap bingung dengan beberapa dayang yang menatapnya kawatir, serta para tabib yang terlihat buru-buru memeriksa kondisi tubuhnya. Semuanya berjalan cepat, dan Jia sudah tidak memperhatikan lagi, karena menutup matanya tampak lebih menggoda harus ia lakukan saat ini juga. "Putri Jia!!" Namun panggilan suara tidak asing, membuat Jia kembali membuka matanya. Ia hanya menatap ke arah Raja tanpa ekspresi sedikitpun. "Jangan tidur lagi!" Perintah Raja Wey tegas, dan Jia harus dengan terpaksa menolak godaan untuk menutup kem