Melihat Dalfon berucap dengan wajah serius, tawa menghilang dari mulut teman-temannya. Mereka kini mengurung Dalfon dan menatap pemuda itu dengan pandangan tidak percaya. “Lo serius?” “Kapan gue pemah bercanda.” “Tapi, Man. Orang tua lo kaya.” “Bangkrut, banyak utang.” Dalfon menatap teman-temannya satu per satu. “Gue sekarang emang kerja, tapi jadi admin gaji cuma 4 juta, kapan majunya gue. Ada nggak kerjaan lain yang gajinya lumayan besar.” Seorang pemuda bertubuh paling besar, menepuk pundak Dalfon. “Lo yakin mau kerja gaji gede? Kerja apa saja?” Dalfon mengangguk. “Apa saja.” “Bagaimana kalau harus kerja kasar pakai tenaga?” “Nggak masalah, asalkan gajinya besar.” “Setahu gue, lo sabuk hitam karate?” “Yuup.” “Mau ikut kerja di tempat gue?” “Yeah, ikut Huda saja. Gajinya ged