Ketegangan menguar di area ruang tunggu kepolisian. Gisella berdiri bersisian dengan Sophia dan Ernest, menghadapi Debrina yang datang bersama Bobby dan Bambang. ”Paman,” sapa Sophia pelan. Bambang mendengkus. ”Kamu masih menganggapku pamanmu, Sophia?” “Tentu saja, aku—” ”Kamu kenapa? Jelas-jelas sedang menentangku sekarang!” Sophia menutup mulut, merasa kalau pembicaraan dengan Bambang tidak akan berjalan baik. Bagaimanapun, dalam posisi sekarang memang dirinya jadi terlihat sebagai penentang. Debrina maju, menatap Ernest yang bersisian dengan Gisella. ”Aku tidak dianggap lagi rupanya.” Ernest menatap istrinya dan menggeleng. ”Bisakah kita bicara saat suasana sedang tenang.” ”Kapan, Ernest? Menunggu kamu dan perempuan murahan ini kabur?” ”Debrina, jangan mulai keributan.” ”Aku