BAB 54

1364 Kata

Gisella terbangun dengan kepala berdenyut dan mata bengkak yang sulit dibuka sempurna. Rasa nyeri di pipi kirinya membuatnya meringis saat mencoba duduk. Ia mengangkat tangan, menyentuh area yang terasa panas dan berdenyut. Memar membiru tampak jelas di cermin kecil di samping ranjang. Rambutnya kusut dan sebagian rontok, tercecer di bantal dan selimut. Semalam, saat ia pulang dari pertemuan dengan Debrina, semuanya berubah menjadi mimpi buruk. Debrina menyerangnya dengan penuh amarah—tanpa peringatan, tanpa kesempatan membela diri. Ruangan tempat mereka berdua berada dikunci rapat oleh Debrina. Tak ada seorang pun yang bisa masuk. Andre, yang mendengar keributan dari luar, memukul pintu dan berteriak memanggil mereka, tapi suaranya tenggelam oleh raungan emosi Debrina yang meledak-ledak.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN