Sophia menatap Ernest dengan sorot mata yang penuh amarah, kecewa, dan rasa tak percaya yang sulit disembunyikan. Baru saja laki-laki itu menjelaskan padanya tentang konflik besar yang melibatkan dirinya, Debrina, serta Bambang dan kedua saudaranya. Rasanya seperti mendengar potongan cerita dari dunia yang tak pernah ia duga sebelumnya. Padahal, tujuan awalnya memanggil Ernest hanya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalah kerusuhan di kelab malam miliknya. Namun kini, ia malah disuguhi kenyataan pahit yang membuat hatinya kacau. Ia tercengang, tak mengira bahwa orang yang selama ini ia percayai ternyata terlibat dalam pusaran konflik keluarga yang begitu rumit dan kelam. ”Kamu ingin menceraikan Debrina?” Ernest mengangguk. ”Secepatnya.” ”Demi wanita itu? Wanita yang dijual orang tua